Skip to main content

Membuka Mata Terhadap Pengaruh E-Learning



                Dunia hingga saat ini memang belum berhenti berpendar, begitupula kehidupan di dalamnya yang cenderung dikuasai dan dirajai oleh manusia sebagai makhluk sempurna dengan dimilikinya akal fikiran dan perasaan. Sebut saja manusia sebagai “penggerak” kehidupan di muka bumi ini. Kita senantiasa berfikir, berkreasi, dan berinovasi dengan segala apa yang telah di sediakan oleh Tuhan, hingga terciptalah yang sekarang kita kenal dengan “Teknologi” yang mana teknologi pun mengalami banyak perubahan dan perombakan seiring meningkatnya kebutuhan manusia.
                Disadari atau tidak, yang jelas pasti kita sadari bahwa teknologi begitu berperngaruh bagi kehidupan di era modernisasi seperti sekarang ini, hingga tidak berlebihan bila dikatakan pengaruhnya mencakup di segala aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan.
                Nah, teknologi dalam dunia pendidikan yang mendukung dan meningkatkan proses belajar mengajar  lebih akrab kita kenal dengan istilah E-Learning. Teknologi informasi dan komunikasi lebih mendominasi dalam dunia pendidikan, ntah itu aplikasi online maupun offline.
                Dengan adanya E-Learning ini guru tidak terpaku pada cara pengajaran lama yang dimata para siswa sekarang identik membosankan. Adanya teknologi aplikasi powerpoint dan proyektor, guru bisa menyajikan materi-materi pelajaran dengan bubuhan foto/gambar-gambar maupun video/berbagai animasi yang mendukung, sehingga membuat suasana belajar mengajar tekesan fresh. Para siswa tak bosan guru juga tak repot untuk banyak ber-cuap-cuap bukan? Tapi bukan berarti guru bersikap pasif terhadap kegiatan belajar mengajar, guru bahkan harus lebih kreatif untuk menciptakan suasana belajar mengajar  agar lebih menyenangkan dari pertemuan ke pertemuan.
                Dalam kurikulum 2013 yang beberapa waktu lalu disahkan, menuntut agar para siswa lebih aktif dalam proses belajar, maka tombaknya adalah E-Learning, yang mana E-Learning senantiasa menuntut para siswa untuk bekerja tanggap dan cepat sehingga mematikan kepasifan mereka. Sebagai contoh, terkadang para guru memberikan sebuah soal yang mesti di pecahkan dan dijawab oleh siswa didik, namun materi tentang pertanyaan itu belum pernah di jelaskan sebelumnya, guru selalu berpesan, “Siapa yang tercepat, dapat nilai bonus.” Mendengar itu, siswa didik senantiasa berlomba-lomba untuk mencari jawabannya, yang jika menggunakan buku pegangan kurang efektif dan efesien, maka dari itu teknologi internetlah yang hadir menjadi pahlawan mereka demi “nilai bonus”, dimana teknologi internet mampu menjawab apapun pertanyaan yang diajukan dalam waktu yang sungguh singkat, bahkan sepersekian detik.
                Manfaat E-Learning sungguh positif bukan? Namun tidak semudah itu untuk menerapkan di sekolah-sekolah. Karena tak sedikit guru yang tak berbekalkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer dan sejenisnya, hal itu membuat mereka mengajar dengan cara lawas serta bergaya itu-itu saja dan materi yang tak jauh meleset dari waktu ke waktu.
                Eits, seberapa bermanfaatnya suatu hal pasti ada sisi negatifnya, begitupun dengan E-Learning. Ketidakkreatifan siswa terkadang membuatnya tak arif menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Sebagai contoh, guru biasanya memberikan tugas membuat makalah dengan “materi mentah” yang telah ditentukan kepada para siswanya, mereka dianjurkan untuk mencari ulasan materi tersebut di internet. Nah dengan ungkapan “mencari di internet” tadi, di benak para siswa yang tak kreatif hanyalah “oh, nanti tinggal ketik di google, kalau ketemu tinggal “copas” (copy paste)”.  Ini dia yang membahayakan, budaya “Copas” atau copy paste yang mengutuk niat ke-aktifan E-Learning menjadi kemalasan yang sangat. Sesungguhnya untuk ulasan-ulasan materi yang mesti dijadikan bahan makalah, para siswa cukup membacanya, sekedar sebagai bahan referensi saja, kalaupun ada yang mesti di copy paste, tak masalah, asalkan tidak berlebihan. Cukup na’as  melihat tingkah para siswa yang mencari ulasan tugas makalah di internet, saking hobinya “copas” mereka tak membaca apa isi tulisan itu, hingga pada saat di persilahkan presentasi di depan kelas, mereka melongo ketika di ajukan pertanyaan oleh guru ataupun teman-temannya.
                Nah pada kesimpulannya, E-Learning begitu banyak memberikan manfaat dan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar. Menyegarkan suasana belajar, sehingga memberikan kemudahan ilmu untuk terekam oleh otak dan indera. Pastinya dengan syarat penganut E-Learning haruslah kreatif dan arif dalam memanfaatkan teknologi yang ada, agar tujuan baik E-Learning terindahkan dengan prestasi demi prestasi yang kita capai darinya.

Salam Sukses untuk Dunia Pendidikan Indonesia!!!
Salam E-Learning!!!
               

               

Comments

  1. siplah cma bsa meramaikan aj....... blm sempat baca smua.... Modem dah keok.........

    ReplyDelete
  2. Betul bgt.... sya stuju......... lam knl aj ia Thnk mas komar dah ajk2

    ReplyDelete
  3. sya juga dtang pk bos, bnr bgt, sya jg stuju he, slm knl wat mbak nya...

    ReplyDelete
  4. postingan yg bermanfaat saya setuju :)
    memang teknologi itu musti di manfaatin sebaik2nya (y)
    nice post
    I like it

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

RANGKUMAN MATERI PKN Kelas 7 Semester 1

BAB I NORMA DALAM KEHIDUPAN A. Hakikat norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat. 1. Pengertian - Norma adalah aturan/ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat Norma adalah aturan/ketentuan yang dijadikan sebagai pedoman, panduan,tuntunan manusia dalam bertingkah laku dalam kehidupan - Kebiasaan adalah perbuatan berulang-ulang dengan pola yang sama dan tetap karena dianggap penting - Adat istiadat adalah tata kelakuan yang bersifat kekal dan turun temurun - Peraturan adalah tatanan (petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat untuk mengatur 2. Tujuan - Mewujudkan tatanan kehidupan yang aman, tertib, rukun dan damai - Menciptakan ketertiban, ketentraman, keamanan, kedamaian dan kesejahteraan 3. Manfaat / Fungsi Mengatur, mengarahkan , membatasi dan mengendalikan tingkah laku manusia agar tidak berbuat sewenang-wenang 4. Pentingnya Norma Membatasi dan mengatur tingkah laku agar tidak swwenang-wenang - Menciptakan kehidu...

RANGKUMAN IPS KELAS 7 TENTANG KERAJAAN HINDU-BUDDHA

1. Munculnya Agama Hindu dan Budha           a. Agama Hindu   Sebelum Hindu lahir, di lembah Sungai Indus (sekarang wilayah Pakistan) telah berkembang kebudayaan yang tinggi yaitu “Kebudayaan Mohenjo Daro dan Harappa” milik bangsa Dravida sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Arya melalui celah Kaiber masuk ke India, menakhlukkan dan menguasai kota-kota di lembah Indus yang tadinya dikuasai oleh bangsa Dravida. Dalam penyebarannya suku bangsa Arya ada yang melangsugkan pernikahan dengan orang-orang Dravida sehingga terbentuklah masyarakat dan generasi baru yang disebut “Bangsa Hindu”.   Tradisi dan kepercayaan bangsa Hindu inilah yang disebut agama dan kebudayaan Hindu.     Agama hindu merupakan kepercayaan yang memuja dan menyembah banyak dewa (politheisme) dewa utamanya disebut TRIMURTI terdiri dari Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pemelihara) dan Siwa (dewa perusak). Kitab suci agama Hindu adalah kitab Wed...

LOGO SMKN 3 TANJUNGPANDAN, LOGO SMKN PARIWISATA TANJUNGPANDAN