Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2014

Belajar dari Kisah Bapak Dino Pati Djalal

          Dino Pati Djalal namanya, ia lahir di Beograd, Yugoslavia, pada 10 September 1965. Ia terlahir dari pasangan Hasyim Djalal, seorang diplomat Indonesia ternama, dan Jurni. Di usia 14 tahun ia adalah seorang pencuci piring di KBRI Washington, namun kini Dino, tukang cuci piring itu telah menjadi orang terpenting di kantor tersebut.            Dino adalah seorang yang mandiri, walaupun lahir dari keluarga yang lebih dari cukup. Semenjak ABG ia sudah menginjakkan kaki di AS, disana ia bekerja sampingan sebagai   pelatih tenis, koki di restoran, penjaga tiket bioskop, towel boy di tim basket, dan asisten dosen, ia tak pernah sungkan untuk melakukan hal ini, karena ia adalah tipe orang yang tak ingin merengek-rengek kepada orang tua untuk meminta sejumlah uang dan kini nyata apa yang ayahnya pernah katakana, bahwa Dino adalah anak yang paling beruntung, karena memiliki pengalaman hidup dan pengalaman kerja yang kan membawanya menjadi orang sukses, sekarang terbukti sudah

Generasi Muda Bijak Berteknologi dan Berbudaya

           “Generasi muda adalah pilar pergerakan bangsa.”             Jadi tidak berlebihan apabila kita katakan bahwa kemajuan suatu negara bergantung kepada kualitas generasi mudanya. Generasi muda Indonesia, disadari atau tidaknya kini sedang terkepung oleh dua hal, yaitu teknologi/modernisasi dan kelestarian budaya.           Setiap detiknya dunia diperbaharui, terus menerus mengalami kemajuan disetiap bidang kehidupan dan setiap bidang tersebut tak lagi bisa terpisahkan dari kemajuan teknologi yang memang sudah lama sampai di Indonesia, bahkan sudah mulai merambah ke desa-desa dan daerah terpencil negeri ini.           Dengan adanya kemajuan teknologi ini, tantangan generasi muda Indonesia bagi kelangsungan masa depan sudah semakin kompleks. Kemajuan teknologi pun tentu membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatifnya, yang apabila kita tidak bisa bijak memanfaatkannya, maka terjerumuslah kita.           Tak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi memang sungguh