MISTERI GRANIT RAKSASA BELITONG
Pernyataan Umum
Belitung, atau Belitong (bahasa
setempat, diambil dari nama sejenis siput laut),
dulunya dikenal sebagai Billiton adalah sebuah pulau di lepas
pantai timur Sumatra, Indonesia,
diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata.
Pulau ini memiliki banyak keindahan alam yang sangat memikat wisatawan baik
lokal maupun mancanegara. Dari mulai wisata pantai, hingga perbukitan.
Pulau nan mungil yang berada di
samping Pulau Bangka ini sangat dikenal dengan Negeri Laskar Pelangi, karena
salah satu film yang sangat fenomenal menceritakan tentang kehidupan anak
Belitung yang berjuang menggapai mimpi-mimpinya. Film ini diangkat dari kisah
nyata yang ditulis oleh Andrea Hirata dengan judul Laskar Pelangi.
Ada satu yang menarik perhatian
berjuta penonton dari film tersebut yaitu batuan besar yang menjadi objek
syuting film tersebut. Batuan raksasa bahkan menjadi pemandangan yang biasa di
Pulau Belitung, namun menciptakan suasana tersendiri. Menjadi keajaiban dan
tanda tanya sendiri tentang asal mula terbentuknya bongkahan besar granit yang
tersebar di pepantaian hingga perbukitan di Pulau Satam ini.
Deretan
Penjelas Sebab Akibat
Batu granit di Pulau Belitung
sebenarnya adalah bagian dari batuan dasar Indonesia bagian barat yang disebut
sebagai Batolit. Sebarannya tidak hanya di Bangka Belitung saja, tapi juga
muncul di Kepulauan Riau hingga Semenanjung Malaysia. Umur Batuan Granit di
Pulau Belitung diperkirakan mencapai 65-200 juta tahun yang lalu.
Batuan ini merupakan hasil pembekuan
magma yang bersifat asam, yaitu dengan kandungan silika yang tinggi lebih dari
65%. Dari peta geologi terlihat bahwa granit tertua berumur Trias (Triassic)
tersebar di Belitung bagian barat laut, termasuk di Pantai Tanjung Tinggi,
Pulau Kepayang dan Pulau Lengkuas. Penyelidikan oleh Priem et al 1975
menyebutkan umur absolut dari granit Belitung di bagian barat laut yakni
208-245 juta tahun dan termasuk dalam Zaman Trias.
Kemunculan
bongkahan itu diawal dari pembekuan granit di bawah permukaan bumi pada
kedalaman puluhan kilometer.
Pembekuan
ini digolongkan sebagai batuan beku dalam yang membentuk Batolit. Batuan-batuan
ini mengalami proses tektonik berupa pengangkatan, bahkan beberapa mengalami
pematahan dan peretakan.
Akibat
dari proses tektonik tersebut, batu granit yang tadinya berasal jauh di bawah
permukaan Bumi akhirnya muncul ke permukaan Bumi. Selama proses pengangkatan
granit dari bawah Bumi, tubuh granit mengalami retak-retak atau deformasi.
Ketika
tubuh granit yang retak-retak ini muncul di permukaan Bumi, proses pelapukan
dan erosi atau abrasi mengikisnya. Proses pelapukan dan erosi ini berlangsung
selama ribuan tahun. Akibatnya, batu granit yang muncul di permukaan
seolah-olah merupakan bongkah batuan yang terpisah-pisah. Bongkah batu granit
raksasa ini sebenarnya hanya bagian atas dari tubuh sangat besar batu granit
yang ada di bawah permukaan Bumi.
informasi
dari para penyelam di sekitar Belitung yang menyatakan bahwa
jurang-jurang bawah laut terdiri dari lereng-lereng terjal. Lereng batu granit
itu menyambung antara satu pulau dengan pulau lainnya. Informasi geologi
terkonfirmasi bahwa pada kenyataannya, semua tubuh granit yang tersebar di
Bangka-Belitung, Kepulauan Riau, Singapura, Semenanjung Malaysia, di bawah
Selatan Karimata dan Laut Cina Selatan, Pulau Natuna dan sebagain Kalimantan
Barat, menyatu.
Interpensi atau Simpulan
Memang
banyak yang hanya menikmati keindahan dan misteri batuan granit raksasa di
Belitong, dan hanya sedikit yang mengetahui tentang asal usul terbentuknya.
Mitos demi mitos bertebaran tentang batuan granit raksasa ini di kalangan
masayarkat, tapi ternyata batuan ini terbentuknya bisa dijelaskan secara
ilmiah.
Sampai
saat ini, batuan granit raksasa selalu menjadi kebanggaan, karena batuan granit
raksasa yang tersebar itulah Belitung menjadi unik dan menjadi daya tarik
wisata tersendiri.
Referensi
dan Sumber :
Comments
Post a Comment