Suatu hari di sebuah gedung terbuka, seorang calon
legislatif sedang berkampanye, ia mengumbar janji-janjinya.
Caleg : "Bersama saya, saya akan memimpin masyarakat semua, mengayomi, dan mensejahterakan, saja janji setelah saya duduk yak ada yang kelaparan. Saya akan menjabat dengan jujur dan ikhlas untuk rakyat.
Cureng : (Komat kamit menirukan kata-kata orang itu)
Cigul : "Lama-lama monyong kau, Reng."
Cureng : "Asal gak semaju monyong lo."
Cigul : "Buset dah! Eh, Reng. kayaknya ini pantas di coblos."
Cureng : (menyipitkan mata) "Ku hajar kau! Kau tahu wajahnya?"
Cigul : "Jelas tahu lah!"
Cureng : "heh, tunggu nanti." (sinis)
Pagi- pagi sekali, bahkan saat matahari masih dibelakang pelupuk mata, cureng terlah menyusuri jalan-jalan.
Cureng : "Muka sampah, muka sampah, lalalala, muka sampah, hahaha muka sampah, (Bersenandung sembari meniti tepian jalan)
Cigul : "Eh maling!" bising kau subuh-subuh gini! ayam saja belum berkokok, kau sudah berkicau!"
Cureng : "Ini aku kawan, Cureng."
Cigul : "Ebuset!" (berlari menarik sarung ke arah Cureng) "Ampun pak, jangan marah, apa yang kau kerjakan?"
Cureng : "Kau masih ingat wajah ini?" (menunjuk spanduk kampanye yang ia coret-coret)
Cigul : "Yang kemarin kau monyong-monyongin kan?"
Cureng : "Nah, Pintar!" (Menepuk jidad Cigul) "Kau lihat wajahnya, cipipinya ada tahi lalat hitam besar, ya... bisa dikatain tompel lah. Ehm... di jidadnya ada nehi-nehi India, ditelinganya ada anting wanita yang anjang menjuntai. hehehe (terkekeh)
Cigul : "Para! itu kan kau yang buat!"
Cureng : "Cantik kan? Hehe"
Tiba-tiba mobil pembawa sepanduk itu berhenti didekat Cureng dan Cigul
Pemasang Spanduk : "Sial kau! Kenapa kau coret-coret?"
Caleg : "Kau tahu berapa uang yang saya habiskan untuk membuat satu spanduk ini?"
Cureng : "Seribu? Sejuta? Satu milyar? atau satu triliun?"
Caleg : "Ah,,, Bocah!!"
Cureng : "(memonyong-monyongkan bibir) kau ingat kan saat kau teriak-teriak dihadapan rakyat?" (mengejek)
Caleg : "Iya, kenapa emangnya?"
Cureng : "Saya ini raktat dan Anda harus ikhlas akannya." (menyejek)
Caleg : (tercengang tak berdaya)
Cureng : "Mati kau, Nak!!! Hahaha"
Caleg : "Bersama saya, saya akan memimpin masyarakat semua, mengayomi, dan mensejahterakan, saja janji setelah saya duduk yak ada yang kelaparan. Saya akan menjabat dengan jujur dan ikhlas untuk rakyat.
Cureng : (Komat kamit menirukan kata-kata orang itu)
Cigul : "Lama-lama monyong kau, Reng."
Cureng : "Asal gak semaju monyong lo."
Cigul : "Buset dah! Eh, Reng. kayaknya ini pantas di coblos."
Cureng : (menyipitkan mata) "Ku hajar kau! Kau tahu wajahnya?"
Cigul : "Jelas tahu lah!"
Cureng : "heh, tunggu nanti." (sinis)
Pagi- pagi sekali, bahkan saat matahari masih dibelakang pelupuk mata, cureng terlah menyusuri jalan-jalan.
Cureng : "Muka sampah, muka sampah, lalalala, muka sampah, hahaha muka sampah, (Bersenandung sembari meniti tepian jalan)
Cigul : "Eh maling!" bising kau subuh-subuh gini! ayam saja belum berkokok, kau sudah berkicau!"
Cureng : "Ini aku kawan, Cureng."
Cigul : "Ebuset!" (berlari menarik sarung ke arah Cureng) "Ampun pak, jangan marah, apa yang kau kerjakan?"
Cureng : "Kau masih ingat wajah ini?" (menunjuk spanduk kampanye yang ia coret-coret)
Cigul : "Yang kemarin kau monyong-monyongin kan?"
Cureng : "Nah, Pintar!" (Menepuk jidad Cigul) "Kau lihat wajahnya, cipipinya ada tahi lalat hitam besar, ya... bisa dikatain tompel lah. Ehm... di jidadnya ada nehi-nehi India, ditelinganya ada anting wanita yang anjang menjuntai. hehehe (terkekeh)
Cigul : "Para! itu kan kau yang buat!"
Cureng : "Cantik kan? Hehe"
Tiba-tiba mobil pembawa sepanduk itu berhenti didekat Cureng dan Cigul
Pemasang Spanduk : "Sial kau! Kenapa kau coret-coret?"
Caleg : "Kau tahu berapa uang yang saya habiskan untuk membuat satu spanduk ini?"
Cureng : "Seribu? Sejuta? Satu milyar? atau satu triliun?"
Caleg : "Ah,,, Bocah!!"
Cureng : "(memonyong-monyongkan bibir) kau ingat kan saat kau teriak-teriak dihadapan rakyat?" (mengejek)
Caleg : "Iya, kenapa emangnya?"
Cureng : "Saya ini raktat dan Anda harus ikhlas akannya." (menyejek)
Caleg : (tercengang tak berdaya)
Cureng : "Mati kau, Nak!!! Hahaha"
Oleh : Meliani
Kelas : X AK3
Comments
Post a Comment